Biodata Online Siswa
Nama Siswa :
NIS :
Password Siswa :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Kelas :
Hobi : MembacaMenggambarBernyani
Cita-cita :

Sabtu, 15 Maret 2014

Sistem Pakar Penentu Jurusan di Sekolah Menengah Atas

1.      Pendahuluan
a.      Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi telah mendorong kemajuan setiap aspek kehidupan manusia. Hampir semua permasalahan yang dulu dianggap nihil untuk dilakukan sekarang mampu untuk dilakukan. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mampu menggantikan sebagian pekerjaan mausia sehingga manusia dapat menyelesaikan semua pekerjaan dan permasalahannya dengan mudah dan cepat.
Terkadang manusia sulit untuk menentukan sebuah pilihan. Maka dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dapat terbantu dengan dibuatkannya sebuah system pengambil keputusan yang bekerja layaknya seorang pakar.
Salah satu masalahnya adalah saat seorang siswa sulit untuk menentukan pilihan jurusan di sebuah Sekolah Menengah Atas. Maka dibuatlah sebuah system penentuan jurusan yang selain membantu siswa juga membantu guru Bimbingan Konseling.
2.      Kajian Teori
a.      Sistem Pakar
                                      i.      Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar merupakan salah satu bidang teknik kecerdasan buatan yang cukup diminati karena penerapannya diberbagai bidang baik bidang ilmu pengetahuan maupun bisnis yang terbukti sangat membantu dalam mengambil keputusan dan sangat luas penerapanya.[1]
Menurut Martin & Oxman, 1988 di Kusrini 2006:11. Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik aktivitas cerdas untuk mengatasi masalah yang biasanya dapat diatasi hanya oleh seorang pakar pada bidang tertentu. [2]
Sedangkan Menurut Ignizio. Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakkar.[3]

                                    ii.      Ciri-ciri Sistem Pakar
Ciri – ciri dari system pakar adalah,[1]
-        Terbatas pada domain keahlian tertentu.
-        Dapat memberikan penalaran untuk data data yang tidak pasti.
-        Dapat mengemukan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
-        Berdasarkan pada kaidah/rRule tertentu.
-        Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
-        Keluaranya bersifat anjuran.

                                  iii.      Struktur Sistem Pakar
Komponen utama pada struktur sistem pakar menurut Hu et al (1987) meliputi :[4]
·         Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.
·         Mesin Inferensi (Inference Engine)
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua teknik pengendalian tersebut.
·         Basis Data (Data Base)
Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.

                                  iv.      Tujuan Pengembangan Sistem Pakar
Tujuan dari system pakar adalah sebagai berikut,[5]
1)      Mempermudah kerja tenaga ahli
2)      Mengganti tenaga ahli
3)      Menggabungkan kemampuan tenaga ahli
4)      Training tenaga ahli
5)      Mengurangi resiko pada pekerjaan yang berbahaya
6)      Menyediakan ahli pada bidang pekerjaan “kering”
b.      Penjurusan
                                      i.      Pengertian Penjurusan
Penjurusan merupakan salah satu proses penempatan atau penyaluran dalam pemilihan program pengajaran para siswa di SMA. Dalam penjurusan ini, siswa diberi kesempatan memilih jurusan yang paling cocok dengan karakteristik dirinya. Ketepatan dalam memilih jurusan dapat menentukan keberhasilan belajar siswa. Sebaliknya, kesempatan yang sangat baik bagi siswa akan hilang karena kekurangtepatan dalam menentukan jurusan.[6]
Dalam kurikulum KTSP. Penjurusan di SMA dimulai pada akhir semester 2 kelas X. Selama di kelas X siswa hanya menerima program pengajaran umum, sedangkan di kelas XI dan XII selain menerima program umum, siswa juga mendapatkan program pengajaran khusus sebagai pilihan IPA atau IPS.[6]

                                    ii.      Tujuan Penjurusan
Tujuan penjurusan antara lain adalah :[6]
Ø  Mengelompokkan siswa sesuai dengan kecakapan, kemampuan, bakat dan minat yang relative sama.
Ø  Membantu mempersiapkan siswa melanjutkan studi dan memilih dunia kerja.
Ø  Membantu memperkokoh keberhasilan dan kecocokan atas prestasi yang akan dicapai di waktu mendatang.


                                  iii.      Faktor-faktor Penjurusan
Ada beberapa factor yang harus diperhatikan dalam penjurusan di SMA, yaitu :[6]
1.      Prestasi belajar
Kemampuan siswa dapat berwujud dalam kecakapan nyata dan kecakapan potensial. Kecakapan nyata dilihat antara lain dari prestasi belajar yang berbentuk skor atau nilai (hasil ulangan atau raport), sedangkan kecakapan potensial adalah salah satu kecakapan yang masih terpendam, yang dapat dilihat guru atau orang tua melalui alat non-tes seperti pengamatan, wawancara dan melihat prestasinya.
2.      Minat siswa
Minat seseorang ditandai dengan rasa senang atau tidak senang, suka atau tidak suka. MInat timbul karena adanya ionformasi atau pengetahuan tentang suatu pekerjaan, benda atau situasi. Dalam hal ini kita selaku guru dan orang tua memberikan informasi dan pengetahuan yang benar dan tepat agar siswa mendapatkan gambaran yang jelas akan pilihannya.
3.      Harapan orang tua
Berdasarkan pengalaman, ada orang tua yang memaksakan anaknya untuk masuk ke jurusan tertentu tetapi kemampuan anaknya tidak mendukung. Untuk itu, selaku pihak sekolah perlu mendengarkan atau memperhatikan keinginan/harapan orang tua terhadap anaknya, namun seyogyanya juga perlu memberikan penjelasan tentang keadaan/kemampuan siswa sehubungan denan pilihan tersebut.


4.      Hasil psikotes
Tes psikoplogis adalah sebagai sarana untuk melengkapi hasil tes prestasi belajar, yaitu untuk mengukur kawasan-kawasan perilaku yang belum terungkap oleh tes prestasi belajar.
5.      Daya tampung
Penjurusan disesuaikan dengan daya tampung sekolah, artinya berapa kelas sekolah tersebut menampung atau menerima program IPA atau IPS, ini tergantung kebijaksanaan atau ketentuan sekolah.

3.      Pembahasan
a.      Implementasi Sistem Pakar Penentuan Jurusan di SMA
                                         i.      Deskripsi Sistem Pakar Penentu Jurusan di SMA
Sistem pakar ini merupakan sebuah system pakar yang digunakan untuk membantu siswa SMA dalam menentukan jurusan yang harus diambilnya. Sistem ini dibuat karena kecenderungan siswa SMA yang sulit menentukan jurusan mana yang akan dia pilih.
Metode yang digunakan dalam system pakar ini adalah metode Forward chaining,forward chaining adalah sebuah metode dimana system akan mengumpulkan data lalu dari data tersebut system akan menyimpulkan keputusan.[7]
Dalam sistemnya, system ini berasumsi bila jurusan IPS merupakan default. Selanjutnya siswa terlebih dahulu akan ditanya mengenai minat. Apabila minat siswa adalah IPS maka system akan langsung memberikan bahwa siswa tersebut layak masuk IPS. Namun apabila jawabanya IPA maka system akan bertanya mengenai nilai raport siswa di sekolah. Apabila nilai raport tidak memungkinkan siswa masuk ke jurusan IPA maka system akan memberikan jawaban bahwa siswa tersebut layak masuk jurusan IPS. Dan bila memungkinkan system akan bertanya kembali bagaimana hasil tes psikolog siswa tersebut. Apabila hasilnya baik untuk masuk jurusan IPA maka system akan memberi jawaban IPA, apabila tidak maka IPS.

                                       ii.      Knowledge Base
                     

4.      Existing Sistem [8]
a.       
APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PEMILIHAN JURUSAN SISWA-SISWI SMA (IPA/IPS/BAHASA)
MENGGUNAKAN METODE AHP
(Studi Kasus SMA di Kota Semarang)

Disusun Oleh :
1.      Fanoza Heryansyah           /A12.2009.03469
2.      Wahyu Hidayat                 /A12.2009.03568
3.      Riza Budi Darmawan        /A12.2009.03482
4.      Sudarsono                        /A12.2009.03488
5.      Arum Kusumaningtyas      /A12.2010.04183

Kriteria (Goal)
1. Psikotes
2. Nilai Rapor
3. Minat
Alternatif ( Solusi )
1. IPA
2. IPS

3. Bahasa


Langkah Pertama Mengisi Inputan Nilai Kriteria ( Matriks Perbandingan Berpasangan ) dari Psikotes, Nilai
Rata-Rata Rapor, dan Minat Berdasarkan Bobot



Langkah Kedua Mengisi Inputan Alternatif ( Matriks Perbandingan Berpasangan ) dari Kriteria Psikotes Berdasarkan Bobot



Langkah Ketiga Mengisi Inputan Alternatif ( Matriks Perbandingan Berpasangan ) dari Kriteria Nilai Rata-Rata Rapor Berdasarkan Bobot.


Langkah Keempat Mengisi Inputan Alternatif ( Matriks Perbandingan Berpasangan ) dari Kriteria Minat Berdasarkan Bobot.



Kemudian Matriks Perbandingan dari Kriteria dilakukan Pengkuadratan (Perkalian Kuadrat Matriks) , Lalu dilakukan penjumlahan baris ,  setelah itu dihitung nilai eigenvektor dari (jumlah baris dibagi jumlah total).



Kemudian Matriks Perbandingan dari Alternatif (Psikotest) dilakukan Pengkuadratan (Perkalian Kuadrat Matriks) , Lalu dilakukan penjumlahan baris ,  setelah itu dihitung nilai eigenvektor dari (jumlah baris dibagi jumlah total).



Kemudian Matriks Perbandingan dari Alternatif (Minat) dilakukan Pengkuadratan (Perkalian Kuadrat Matriks) , Lalu dilakukan penjumlahan baris ,  setelah itu dihitung nilai eigenvektor dari (jumlah baris dibagi jumlah total).



Kemudian Matriks Perbandingan dari Alternatif (Minat) dilakukan Pengkuadratan (Perkalian Kuadrat Matriks) , Lalu dilakukan penjumlahan baris ,  setelah itu dihitung nilai eigenvektor dari (jumlah baris dibagi jumlah total).


Lalu menghitung Nilai Bobot dari Kriteria dan Alternatif. Lalu dilakukan penjumlahan baris, maka akan diketahui hasil nya , alternatif (jurusan) yang sesuai dengan kriteria-kriteria.
IPS yang paling diminati,
IPA nomor kedua,
Bahasa menjadi alternatif yang ketiga



Menghitung Nilai CR ( Konsistensi Rasio) yaitu Nilai Konsistensi Vektor dibagi dengan nilai Indeks Random (IR)



DAFTAR PUSTAKA
[1] Admin."Artikel Pengertian Sistem Pakar", Artikel Teknologi Informasi, Mei 2013,[Online]. Tersedia : http://artikel-teknologi-informasi.blogspot.com/2013/06/artikel-pengertian-sistem-pakar.html [Diakses: 16 Maret 2014]

[2] Tasdik, Komarudin. "Definisi Sistem Pakar", Komarudin Tasdik.Me, 25 April 2013, [Online]. Tersedia: http://www.komarudintasdik.me/2013/04/definisi-sistem-pakar.html [Diakses : 23 Februari 2014]

[3] Adhika, Tri Hendry. "Sistem Pakar", kudabayor, 28 Juli 2012,[Online]. Tersedia: http://blog.uin-malang.ac.id/kudabayor/2012/07/28/sistem-pakar/ [Diakses : 15 Maret 2014]

[4] Fauzi, Achmad."Struktur Sistem Pakar", Let it Be, 6 November 2010,[Online]. Tersedia : http://shymphonyatnight.blogspot.com/2010/11/struktur-sistem-pakar.html [Diakses : 16 Maret 2014]

[5] Admin."Aplikasi Penerapan Sistem Pakar dalam Berbagai Bidang", Unique88, 16 Maret 2011,[Online]. Tersedia : http://unique88blogger.blogspot.com/2011/03/aplikasi-penerapan-sistem-pakar-dalam.html [Diakses : 16 Maret 2014]

[6] Fahroni, Dedi."Penjurusan di SMA", Dedy BK, Januari 2014,[Online]. Tersedia : http://dedyfahroni.blogspot.com/2013/01/800x600-normal-0-false-false-false-in-x.html [Diakses: Januari 2014]

[7] Haryanto, Toto."Forward dan Backward Chaining", TOTO HARYANTO Mencari dan Memberi yang Terbaik, 25 Feburari 2011,[Online]. Tersedia : http://totoharyanto.staff.ipb.ac.id/2011/02/25/forward-dan-backward-chaining/ [Diakses: 9 Maret 2014]

[8] Heryansyah, Fanoza."Contoh Program Penentuan Jurusan SMA Model AHP ", Sistem Pengambilan Keputusan, 4 Januari 2013,[Online]. Tersedian : http://wahyoe04.blogspot.com/2013/01/contoh-program-penentuan-jurusan-sma.html [Diakses : Januari 2013]